A. Computer Based Information System (CBIS)
1. Definisi CBIS
Menurut Laudon dan Laudon (2008), Computer
Based Information System (CBIS) adalah sistem informasi untuk pemrosesan
dan penyebaran informasi yang mengandalkan perangkat keras dan lunak komputer.
Menurut Djahir dan Pratita (2014) Computer
Based Information System(CBIS) adalah fleksibilitas yang ditawarkan dalam
rancangan dan penggunaan data base.
Menurut Fatta (2007)
mengatakan bahwa Computer Based Information Sistem (CBIS) sebenarnya
mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer
yaitu hardware, software, people, procedures dan information.
Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa CBIS adalah suatu sistem untuk menyebarkan
informasi dari hasil pengolahan data yang menggunakan hardware dan software
komputer
Evolusi CBIS
Berfokus pada
data (SIA)
SIA merupakan suatu
rangkaian yang berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan informasi dari sebuah
perusahaan untuk melakukan proses pencatatan akuntansi. Tugas sistem informasi
yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan menyediakan
dokumen. SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan
akuntansi standar dan menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam
pemecahan masalah. Video dibawah merupakan sistem informasi akuntansi
Berfokus pada
Informasi (SIM)
SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang
menyediakan informasi pemecahan masalah bagi kelompok manajer secara umum yang
mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area
fungsional.
Berfokus pada
Penunjang Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung
Keputusan merupakan suatu ystem interaktif yang mendukung keputusan dalam
proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari
hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Tujuannya adalah
meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan
peningkatan efisiennya, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat dan memberikan
dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
Berfokus pada
Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Menjelaskan bahwa
Otomatisasi Kantor atau Office Automation (OA) adalah komputer
berbasis sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mengirimkan pesan elektronik, dokumen, dan bentuk lain dari komunikasi antar
individu, kelompok kerja, dan organisasi. Sistem tersebut dapat meningkatkan
produktivitas pengguna di bidang manajerial, tenaga profesional dan staf lain
secara signifikan mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk memproduksi,
akses dan menerima komunikasi bisnis. Menurut Umar (2005), Aplikasi OA
memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara manajer dan
pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik seperti modem, fax, word
processing, e-mail, dan desktop publishing.
Berfokus pada Konsultasi
Komputer bisa diprogram untuk melakukan kegiatan penalaran logis seperti manusia. Aplikasi
yang diberi nama kecerdasan buatan (artificial intelligence)
atau disebut juga dengan sistem pendukung kecerdasan.
Sistem pendukung ini memiliki beberapa karakteristik,
yaitu:
a. Memberikan tanggapan
yang cepat dan memuaskan padasituasi baru
b. Memecahkan masalah berdasarkan penalaran
c. Memahami permasalahan berdasarkan pengalaman
d. Mampu mengatasi masalah kompleks
2.
Data
Hierarki data
Hirarki data dibagi
menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
a. Bit
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri
atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar
dasar yang dapat digunakan untukkomunikasi antara manusia dan mesin (komputer)
yang merupakan sekumpulankomponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua
keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
b. Byte
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan
dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri
atas kombinasidelapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah
karakter dalammemori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010. Jadi, byte
adalah kumpulanbit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (=2 pangkat 8).
c. Field
Field merupakan sekumpulan byte yang memiliki makna.
Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Contoh: Joni yang
merupakan field nama. Jadi, field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu
kata.
d. Record
Record atau baris adalah kumpulan item yang secara
logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang
mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi, record ibarat kumpulan kata yang
membentuk satu kalimat yang berarti.
e. File
File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis
dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor
yang sangatpenting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi
tabelibarat kumpulan baris atau record yang membentuk satu tabel yang berarti,
misalgambar 2 mewakili tabel nilai mata kuliah MIS.
f. Database
Database merupakan kumpulan file-file yang
berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem
informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang
disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau
struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk
melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database
menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkupperusahaan
atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database
akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang
diperlukan untuk mendukung operasi sistim informasi akademik.
Penyimpanan Data
Sekunder (DASD/ SASD)
Direct Access Storage Device
Menurut Gaol (2008),
Penyimpanan akses langsung (Direct Access Storage Device) adalah suatu
cara mengorganisasikan data yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan
dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Direct Access Storage
Device memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan ke
lokasi manapun dalam media penyimpanan. Menurut Ukar (2006), dalam pengambilan
data tertentu tidak perlu dicari dari awal, tetapi bisa langsung ke data yang
dituju. Oleh karena itu, prosesnya lebih cepat.
Sequantial Access Storage Device
Menurut Anonim
(2015), Sequantial Access Storage Device adalah metode mengambil data
dari perangkat penyimpanan. Dengan akses sekuensial, perangkat harus bergerak
melalui semua informasi sampai ke lokasi di mana ia mencoba untuk membaca atau
menulis. Metode ini sering dikontraskan dengan akses random, di mana perangkat
mungkin bergerak langsung ke lokasi tertentu di memori. Berdasarkan penjelasan
Sulianta (2008),Sequantial Access Storage Device prosesnya lambat karena
untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal.
Pemrosesan Data (Batch, Online, Realtime)
Menurut
Suyanto (2005) batch, online, real time adalah :
Batch
yaitu
suatu pengolahan data dimana data dikumpulkan dalam kelompok-kelompok yang agak
besar sebelum dimasukkan sebagai input dalam komputeruntuk periode tertentu
kemudian baru dilakukan pengolahan data yang klasik.
Online
adalah pengolahan data yang dilaksanakan oleh peralatan yang secara langsung
dikontrol oleh CPU. Pada pengolahan ini dalam banyak hal masih diperlukan
peralatan tambahan untuk data yang dikirim dan diolah, yaitu Magnetic Tape
Unit dan Disc Storage Device dan lainnya.
Real time
adalah pengolahan data yang berjalan secara parallel dengan proses fisik
sehingga hasil dari pengolahan data itu muncul secara berurutan.
Database dan
DBMS
Database
Menurut C.J. Date
(2000), database dapat dianggap
ialah sebagai tempat sekumpulan berkas dan juga terkomputerisasi, jadi system
database menurut Date pada dasarnya ialah sistem terkomputersisai yang
mempunyai tujuan utamanya ialah untuk melakukan pemeliharaan terhadap informasi
dan juga membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Menurut Gordon C. Everest Database
adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi
secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
Menurut S. Attre Database adalah
koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi /
enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
DBMS
Database
Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang
mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997
dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri
atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan,
akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database
Management System ( DBMS) adalah sistem pengorganisasian
dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu
melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini
mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan
software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis
komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data
dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan
kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
Sistem pengelolaan
database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti
“relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server
cluster” atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database,
seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau
“maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori
i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL,
Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro
dan sebagainya.
Peranan Database dalam Psikologi
Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang
akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari
masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas
dan fungsinya,
contohnya adalah tes kepribadian yang
terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya seorang
psikolog yang membuat tes kepribadian
melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban terlebih
dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membbuat data tersebut
dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai pilhan
warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang menggambarkan kepribadian.
Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna beserta gamabran kepribadian
berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data dimasukkan dalam sistem
database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring sosial. Jika seseorang
mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih jawaban dari salah satu
warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan muncul hasilnya
yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah dipilih oleh orang tersebut.
B. Sistem Pakar (SP) dan AI (Artificial Intelligence)
Definisi Sistem Pakar
Menurut Durkin (1994)
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan
kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
Menurut Ignizio (1991) Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
Menurut Giarratano dan
Riley (2005) Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau
meniru kemampuan seorang pakar.
Berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem pakar adalah sesuatu sistem yang sangat canggih
atau ahli dibidangnya dalam pemrograman komputer untuk memecahkan dan
menyelesaikan masalah
Definisi Artificial Intelligence (AI)
Menurut Kristanto
(2004), mendefinisikan kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan
komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku
cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
Menurut
H.A Simon (dalam Kusrini, 2006) mendefinisikan Artificial
Intelligence (kecerdasan buatan) merupakan kawasan penilitian, aplikasi
dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu
hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Menurut Rich
& Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan
sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada
saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan menyerupai pemikiran manusia
yang diterapkan pada pemrograman komputer.
Sejarah SP dan AI
Sejarah sistem pakar
Sistem Pakar petama
kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence) pada pertengahan
tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri
Kusumadewi, 2003). Pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program
serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan
dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan
kemudian diikuti oleh MYCIN. Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang
mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment
Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar dari tahun
ketahun selalu mengalami perkembangan.
Sejarah Artificial Intelligence
Artificial Intelligence
termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan
peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan
pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan turing ,
seorang matematikawan inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat
bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut dikenal dengan
Turing test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di
dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian
pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat
seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka
dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia). Alan
turing juga melakukan percobaan lainnya yaitu Turing melakukan percobaan ini
pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak manusia bisa
hadir dalam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan
menghasilkan mesin-mesin cerdas inilah yang kemudian kita kenal sebagai Artificial
Intelegence (kecerdasan buatan). Kecerdasan buatan sendiri dimunculkan oleh
seorang profesor dari Massachusetts institute of Technology yang bernama John
McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para
peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari
kecerdasan buatan, yaitu : mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir
manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia
tersebut.
Hubungan AI dan
Kognisi Manusia
Keterkaitan antara AI dengan kognisi manusia dapat ditunjukkan dengan
konsep AI, di antaranya adalah:
Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan
Turing test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh
Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua objek
yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin
yang akan diuji. Penanya tidak dapat melihat langsung objek yang ditanyai.
Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia
berdasarkan jawaban kedua objek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan
mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin
yang diuji tersebut dapat diasumsikan ‘cerdas’.
Pemrosesan
Simbolik
Komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan
numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih
bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan
komputasi matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian
dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik
dalam penyelesaian masalah.
Heuristic
Istilah heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan.
Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang
masalah secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di
sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
Penarikan
kesimpulan
AI mencoba membuat mesin yang memiliki kemampuan berpikir atau
mempertimbangkan. Kemampuan berpikir termasuk di dalamnya proses penarikan
kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode
heuristic atau metode pencarian lainnya.
Pencocokan
pola
AI bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan
objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logis atau komputasional.
Aplikasi Sistem
Pakar
ELIZA
ELIZA ditulis di MIT
oleh Joseph Weizenbaum antara tahu 1964 dan 1966. ELIZA merupakan simulasi dari
psikoterapi Rogerian, dan dibuatr seolah-olah percakapan antara psikolog dan
pasiennya dan dalam hal ini ELIZA berperan sebagai terapis. ELIZA merupakan
chatbotter pertama. Chatbotter merupakan sebuah program komputer yang dirancang
untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara
audio maupun teks.
PARRY
PARRY ditulis tahun 1972 oleh psikiater Kenneth
Colby. PARRY mensimulasi dari schizophrenia paranoid berdasarkan konsep,
konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan,
penolakan, dan netral). PARRY juga menggunakan strategi percakapan dan
merupakan program lanjutan dari ELIZA.
NETTALK
NETTALK adalah
jaringan saraf tiruan. Ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan di
pertengahan 1980-an oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. Maksud di
balik NETTALK adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan
kompleksitas pembelajaran tingkat manusia dalam tugas-tugas kognitif, dan
pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan
tugas yang sebanding.
Generalisasi
Peranan AI dalam Bidang Psikologi
Dalam psikologi AI
sangat berguna, dalam ilmu psikologi terdapat pengukuran test kepribadian dan
test intelegensi maka dari itu dibutuhkan AI seperti komputer dalam
pengolahannya. Sistem informasi kerja komputer untuk membantu mengumpulkan
data-data klien, hasil scoring dan sangat mempermudah kita dalam menghitung
hasil scoring yang banyak. Karena dengan menggunakan sistem kerja komputer
sangat banyak keuntungannya dalam pengerjaannya, seperti lebih terasa mudah, cepat,
dan fleksibel dalam pengerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
C.J., Date (2000). An Introduction to Database System. 7th Edition. Cambridge,
Massachussets: AddisonWesley
Publishing CompanyInc.,
Djahir, Y. & Pratita, D.
(2014). Bahan ajar sistem informasi
manajemen.
Yogyakarta:
Deepublish.
Durkin, J. (1994). Expert System Design and Development. New York. McMillan
Publishing
Company
Fatta, H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi
untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi
modern. Yogyakarta: Andi
Offset.
Gaol, C. J. L. (2008). Sistem informasi manajemen: Pemahaman dan
aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Giarratano, J., dan Riley, G. (2005). Expert
System: Principles and Programming,
edisi 3.
USA: PWS Publishing Company,
Ignizio, J. P. (1991). Introduction to Expert Systems: The Development and Implementation of
Rule-Based Expert Systems. McGraw-Hill Higher Education.
Kadir, A. (1993). Konsep & tuntunan praktis basis data.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kristanto, A. (2004). Jaringan syaraf tiruan (konsep dasar,
algotima, dan
aplikasi). Yogyakarta
: Gava Media.
Kusrini., (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi Offset
Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Laudon, K.C & Laudon, J.P.
(2008). Sistem informasi manajemen
mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba.
Margianti, E. S & Suryadi, H. S.
(1996). Sistem informasi manajemen.
Jakarta:
Universitas Gunadarma
Nagpal, D.P. (2000). Textbook on management information systems.
New Delhi:
S.Chand & Company Ltd
Rich, E. & K. Knight. (1991). Artuficial
intelligence. New York: McGraw-Hil
Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Umar, H. (2005). Riset pemasaran & perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka
Utama.
0 komentar:
Posting Komentar