Media internet memang
sangat membantu manusia dalam kegiatan berkomunikasi dan informasi. Akan tetapi
jika disalahgunakan maka internet akan bertolak belakang atau merusak. Banyak
sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas nyata
maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah identitas nyatanya
ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan karakteristik seorang
indvidu. Saat ini banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti
Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain. Banyak orang yang
mengunakan identitas palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri /
menjadi penguna aktif dari salah satu jaringan sosial. Antaralain faktor-faktor
yang membuat seseorang mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak
didunia maya, dan menjaga repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan
emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya.
Karakteristik seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata
dengan saat dia berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat
karakternya sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak
berbicara, namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang
mudah bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
1. Fenomena Identitas Diri Melalui Internet
Melalui identitas
online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat
digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri
yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online
justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang
wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan
emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan
dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini
secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi
layar dan nama samaran.
Transparansi membuat
masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak
gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut
bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan
ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya
akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter,
misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial.
Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa
kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Lain
contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang selama
ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
2.Karakteristik Kepribadian Pengguna
Internet
Kepribadian adalah
karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi
kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten
sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya.
Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan
untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
Orang yang dalam dunia
nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental
dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata
(real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia
virtual dan dengan identitas yang anonim.
Aspek Demografis Pengguna Internet Berdasarkan Budaya
Keluar masuknya
kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya dapat membentuk
masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas kebangsaan
semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat memperkaya
kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan identitas
nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik tertentu, tetapi
sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan
terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak
dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya mengakibatkan identitas
global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan
akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun
elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka
memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa
adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu
menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Sumber :
NPM
|
Nama
|
Jobdesk
|
Link
|
12514361
|
Chintya Puspita Dewi
|
||
14514579
|
Gita Amanda Aprilia
|
Mencari materi
|
|
14514769
|
Hanita Azhari
|
Penyedia internet
|
|
15514776
|
Karlina
|
Penyedia laptop
|
|
19514784
|
Rohmatullah Oflanni
|
Konsumsi
|
|
1A514045
|
Sarar Wati
|
Mencari materi
|
informasinya sangat membantu untuk tugas kuliah :)
BalasHapusDampak negatif dari Aspek Demografis Pengguna Internet Berdasarkan Budaya apa ya? Terima kasih
BalasHapusmateri yang dibahas bagus dan cara penyajiannya pun menarik sehingga tidak monoton
BalasHapusSorry ya telat, jaringn kmrn tidak stabil karna hujn yg cukup ders terpaksa saya coment baru hari ini.Singkat saja postinganya mudah dipahami dan tidk monoton untuk dibaca maupun di liat
BalasHapusPostingan anda cukup bagus, menarik dan ga ngebosenin
BalasHapus